Pola Kerja Tentara Internet Syi'ah
Jika dikatakan bhw syi'ah itu cerdik, ada banyak benarnya sob. Termasuk tentara cyber mereka. Kita juga jangan terus2an mau dibodohi.
Analisa Sederhananya diringkas sbb:
Membuat berita yg menarik seolah berita itu menguntungkan pihak kaum muslimin.
Contoh:
- mereka membuat berita bahwa Kejaksaan menolak kedatangan pentolan syi'ah Rafidhah dari luar negeri ke Indonesia. Plus foto2 palsu surat kejaksaan dan pihak imigrasi. Walhasil kita lengah, kenyataannya si rafidhi datang ke Indonesia lenggang kangkung tanpa hambatan.
- menyebar via sosial media termasuk Facebook dan WhatsApp gambar2 dan video2 dengan narasi palsu. Tidak peduli apakah kaum muslimin marah atau senang dgn berita tsb, yg penting bagi mereka kita kaum muslimin sudah terpancing utk sebar gambar dan video2 tsb.
Kemudian mereka akan memberikan penjelasan yang valid, bukti2 kuat jika gbar2 dan video tsb salah besar atau bohong.
Akibatnya apa?
Jelas kita kaum muslimin mati kutu karena argumen mereka kuat, kita saja terpancing.
Kita malu besar sedangkan mereka dgn gembiranya mencela kita sebagai orang dungu, dan penyebar fitnah.
Bagi orang2 yg tidak faham kesesatan syi'ah, mereka akan termakan dengan taktik seperti itu, mereka akan menjadi pembela syi'ah karena menganalisa bhw syi'ah adalah orang2 yg dizalimi dan kita adalah penyebar kabar bohong.
Strategi ini mirip sekali dgn strategi salah satu kubu capres saat pemilu lalu.
Mereka bikin kabar fitnah bhw seorang capres adalah keturunan Tionghoa.
Kita ikut2an sebar kabar bohong tsb,
Walhasil kita mati kutu setelah mereka mengeluarkan bantahan valid.
Pesan saya sob:
Jika ada berita di sosmed yg sekiranya heboh atau ganjil atau perlu investigasi lanjut, sebaiknya kita tahan diri, jangan ikut2an menyebarkan kabar tsb,
Ingat ingat, syi'ah tidak bodoh dalam hal politik penyesatan.
With:Sholahudin IskandaraAbu Adnya Saididididii Riri Kartika ChandraaChandraaChandraa
source : here
Membuat berita yg menarik seolah berita itu menguntungkan pihak kaum muslimin.
Contoh:
- mereka membuat berita bahwa Kejaksaan menolak kedatangan pentolan syi'ah Rafidhah dari luar negeri ke Indonesia. Plus foto2 palsu surat kejaksaan dan pihak imigrasi. Walhasil kita lengah, kenyataannya si rafidhi datang ke Indonesia lenggang kangkung tanpa hambatan.
- menyebar via sosial media termasuk Facebook dan WhatsApp gambar2 dan video2 dengan narasi palsu. Tidak peduli apakah kaum muslimin marah atau senang dgn berita tsb, yg penting bagi mereka kita kaum muslimin sudah terpancing utk sebar gambar dan video2 tsb.
Kemudian mereka akan memberikan penjelasan yang valid, bukti2 kuat jika gbar2 dan video tsb salah besar atau bohong.
Akibatnya apa?
Jelas kita kaum muslimin mati kutu karena argumen mereka kuat, kita saja terpancing.
Kita malu besar sedangkan mereka dgn gembiranya mencela kita sebagai orang dungu, dan penyebar fitnah.
Bagi orang2 yg tidak faham kesesatan syi'ah, mereka akan termakan dengan taktik seperti itu, mereka akan menjadi pembela syi'ah karena menganalisa bhw syi'ah adalah orang2 yg dizalimi dan kita adalah penyebar kabar bohong.
Strategi ini mirip sekali dgn strategi salah satu kubu capres saat pemilu lalu.
Mereka bikin kabar fitnah bhw seorang capres adalah keturunan Tionghoa.
Kita ikut2an sebar kabar bohong tsb,
Walhasil kita mati kutu setelah mereka mengeluarkan bantahan valid.
Pesan saya sob:
Jika ada berita di sosmed yg sekiranya heboh atau ganjil atau perlu investigasi lanjut, sebaiknya kita tahan diri, jangan ikut2an menyebarkan kabar tsb,
Ingat ingat, syi'ah tidak bodoh dalam hal politik penyesatan.
With:Sholahudin IskandaraAbu Adnya Saididididii Riri Kartika ChandraaChandraaChandraa
source : here