Media berita, seharusnya menyajikan berita yang netral bukan berita yang berat sebelah serta kesan nya mengarang ngarang serta menghidupkan isu isu sampah menjadi trend publik. Hal ini di karenakan kurang informasi serta pemahaman pengguna internet di negara kita yang sering kali memakan informasi yang di baca tanpa menyaringnya dan membandingkan dengan media lain. Seringkali saya temukan kasus kasus seperti ini di facebook yang terkadang kita nasehati pun tak berarti apa apa di karenakan fanatismenya dia pada media tersebut.
Sebut saja media attasite network seperti atasites, lensa berita, nyap nyap, bijaks, dan hatre. Itu adalah media yang dimiliki 1 orang yang dibuat hanya untuk kepentingan mencari dollar. Akan tetapi ada juga media yang tujuan mencari dollar akan tetapi juga memprovokasi serta menyajikan berita yang menyudutkan agama Islam seperti islam toleran, merdeka, dan portal berita klonengan yang ujungnya pake news. Ada yang menduga media tersebut punya ormas liberal dan ada juga yang menduga media itu milik syiah, terlepas dari siapun yang punya media tersebut mereka tetaplah musuh kita yang seharusnya di hukum sesuai syariat Islam.
Teman teman harus berhati hati dalam mengkonsumsi berita, salah salah teman teman termakan fitnah yang sungguh kejam ini yang berakibat fatal karena hubungan nya dengan agama. Lihat lah isi media media yang saya sebutkan nama nya, isinya sangat tidak sesuai dengan syariat agama Islam bahkan mereka tak segan segan melecehkan agama Islam akan tetapi di buat mereka seolah olah itu benar. Jika orang yang awam tentunya akan termakan fitnah, tetapi sering juga yang awam termakan fitnah karena adanya fanatisme di dalam dirinya.
Sudah bukan rahasia lagi sebuah media dan portal berita berisi propaganda serta kontraversi dan memihak sebelah pihak, bukan asing lagi bagi kita. Semua sudah tau hal tersebut dari media besar hingga media kecil, itu hanya permainan politik serta bayaran yang di berikan kepada media tersebut. Saya kira masing masing dari kita sudah dewasa dan tak perlu saya panjang lebar menulis. Intinya kita jangan percaya pada media media baru yang belum jelas asalnya dari mana dan siapa pemilik media tersebut serta siapa penanggung jawabnya.
Dan bukan berarti saya mengartikan untuk mengkonsumsi suatu informasi dari media besar secara mentah mentah, kita juga perlu menyaring serta membandingkan dengan media lain.